Kuliah memang bukan sebuah keharusan bagi
sebagian orang, bahkan ada sebagian orang yang memaksan dirinya untuk kuliah agar tetap
kelihatan sibuk, atau ada lagi yang kuliah hanya untuk mendapatkan gelar, atau
ada juga yang kuliah karena dipaksa sama orang tuanya untuk kuliah.
Mungkin faktor-faktor itu tadi yang menyebabkan
banyak mahasiswa merasa salah jurusan. Banyak mahasiswa yang merasa kalau
mereka salah mengambil peminatan atau jurusan saat pertama masuk kuliah.
Termasuk saya.
Tapi sebenarnya mereka itu bukan salah
jurusan, tapi mereka saja yang belum tahu arah hidupnya mau dibawa kemana dengan
gelar yang nantinya mereka sandang dari jurusan dan fakultas yang mereka pilih.
Mungkin karena itu juga banyak
sarjana-sarjana pendidikan yang kerja di bank atau bahkan kerja di tambang
minyak. Dan yang lebih parah lagi mereka bekerja sebagai pengangguran.
Tapi menurut saya wajar kalau mereka para
sarjana pendidikan memilih untuk tidak atau belum mau menjadi guru. Mereka
mengejar uang untuk kehidupan kedepanya, karena kita semua tahu gaji
guru honorer itu berapa. Kerjanya tidak main-main tapi gajinya main-main.
Dan menurut saya guru itu bukan sebuah
pekerjaan, tapi sebuah kewajiban untuk para sarjana pendidikan. Mereka boleh
kerja apa saja, bisnis apa saja, yang mereka jadikan sebagai lumbung uang mereka,
tapi kewajiban mereka adalah sebagai pendidik. Minimal untuk keluarga atau
lingkungan mereka.
Balik lagi kemasalah salah jurusan.
Salah jurusan itu sebernarnya amat sangat banyak hikmahnya, dan tidak bisa
dipungkiri kita kerja juga tidak selalu bekutat dengan jurusan kita. Banyak anak
teknik yang menjadi penulis dan banyak juga anak bahasa yang khatam kaidah menulis
malah tidak menjadi penulis. Itu semua karena mereka bekerja sesuai dengan pasion
mereka, dan mereka sadar kalau ilmu bukan cuma ada di dalam kelas tapi di
tempat nongkrong sekalipun juga banyak ilmunya.
Jadi, jangan pernah ngerasa salah jurusan lagi ya.
Terima Kasih.
0 Response to "SALAH JURUSAN ITU MITOS"
Posting Komentar