SISTEM BAHASA INDONESIA


Bahasa merupakan sarana yang mampu menghubungkan antara dunia makna dengan dunia bunyi. Sebagai penghubung, bahasa memiliki tiga komponen yang sangat penting, yaitu komponen leksikon, gramatika, dan fonologi. Ketiga komponen tadi juga terhubung dengan dunia konteks atau pragmatik.


Berikut penjelasan singkat tentang dunia makna dan bunyi, serta penjelasan tentang komponen leksikon, gramatika, fonologi, dan pragmatik.


 1. Dunia Makna
Dunia makna berisi tentang konsep, ide, pikiran, dan pendapat yang berada di dalam pemikiran manusia yang bersifat abstrak karena tidak bisa diamati secara empiris.

 2. Dunia Bunyi
Dunia bunyi, adalah bentuk realisasi fasis dari dunia makna, yang telah melalui sederetan sistem bahasa yang bersifat konkret serta dapat diamati secara empiris.

3. Komponen Leksikon
Komponen leksikon merupakan wadah yang menampung satuan-satuan yang bermakna leksikal, kemudian leksikon ini diproses oleh komponen gramatika, sehingga menjadi satuan-satuan yang tidak lagi bermakna leksikal melainkan sudah bermakna gramatika.

4. Komponen Gramatika
Komponen gramatika terbagi menjadi dua bagian yaitu morfologi dan sintaksis. Morfologi bertugas untuk merubah komponen leksikon menjadi kata yang bersifat gramatikal. Sedangkan sintaksis, bertugas untuk mengolah kata hasil olahan morfologi menjadi satuan-satuan sintaksis.

5. Komponen Fonologi
Komponen fonologi bertugas untuk merealisasikan satuan-satuan sintaksis menjadi bunyi, sehingga dapat diamati secara empiris melalui pendengaran yang bersifat konkret.

6. Pragmatik
Pragmatik adalah ilmu yang mempelajari tentang konteks dari suatu ujaran. Sehingga untuk bisa merealisasikan makna menjadi bunyi harus melewati proses pragmatik terlebih dahulu.

Misalnya kata "terbawa" yang merupakan hasil dari proses morfologi, yaitu pengimbuhan prefiks "ter" pada kata "bawa". Dan kata terbawa baru akan jelas maknanya jika telah berada di dalam kalimat dengan konteks tertentu. Contoh:

1. bukumu "terbawa" oleh saya kemarin.
2. barang-barang sebanyak itu "terbawa" oleh truk sekecil itu.

Kata terbawa pada kalimat (1) bermakna "tidak sengaja", sedangkan pada kalimat (2) kata "terbawa" bermakna "bisa". Perbedaan makna dari satu kata yang sama ini terjadi karena konteks kedua kalimat tersebut berbeda.

Tak hanya itu, unsur prosodi ( unsur yang mengacu pada tekanan, nada, dan durasi pengucapan sebuah ujaran) juga berpengaruh dalam memberi makna pada suatu ujaran. Simak contoh berikut, kalimat 1, 2, dan 3 memiliki susunan kata yang sama, tetapi diucapkan dengan tekanan yang berbeda.

(Tanda / sama dengan berhenti atau jeda)

1. Kucing/makan tikus mati
2. Kucing makan/tikus mati
3. Kucing makan tikus/mati

Kalimat (1) memiliki makna "ada tikus yang sudah mati kemudian dimakan oleh kucing. Kalimat (2) memiliki makna "ada kucing yang sedang makan sesuatu dan ditempat lain ada tikus mati. Dan kalimat (3) Memiliki makna "kucing itu mati setelah ia memakan tikus".

Berikut adalah bukti bahwa dalam merealisasikan sebuah makna menjadi bunyi yang dihubungkan oleh sistem bahasa masih harus melalui sistem pragmatik.


Terima Kasih

7 Responses to "SISTEM BAHASA INDONESIA "

Unknown mengatakan...

Jadi gitu ya gan. Thanks ya

MR Sana mengatakan...

Pengertian tentang bahasanya jelas sekali gan lumayan buat bantu bantu tugas sekolah ane nih hihi thanks 😄

Kembara Jagad mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Kembara Jagad mengatakan...

artikel bagus umtuk pemahaman bahasa Indonesia yang baik dan benar.. makasih infonya bang

Sayashand.blogspot.com mengatakan...

Sama-sama mas.

Sayashand.blogspot.com mengatakan...

Terima kasih, semoga bermanfaat.

Sayashand.blogspot.com mengatakan...

Sama-sama mas.