Siapa yang tak pernah mendengar
puisi “Hujan Bulan Juni” atau nama seorang Sapardi Djoko Damono. Beliau adalah
salah satu maestro pujangga di negeri ini. Sapardi Djoko Damono lahir di
Surakarta, 20 Maret 1940, beliau terkenal dengan karya-karyanya yang sederhana
namun penuh makna. Bahkan puisi berjudul “Hujan Bulan Juni” dikembangkan
menjadi novel dan film dengan judul yang sama. Tak hanya itu, bait pertama
puisi yang berjudul “Aku Ingin” sangat sering terlihat mengiasi
undangan-undangan pernikahan.
Berikut adalah beberapa puisi
romantis karya Sapardi Djoko Damono yang bisa memnghanyutkan kita dengan
kata-kata sederhana nan romantis khasnya
AKU INGIN
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya debu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Puisi berjudul Aku Ingin menceritakan tentang perasaan cinta yang begitu besar namun tak
mungkin untuk diungkapkan. Apapun alasannya cinta itu tidak harus diungkapkan
jika tidak ingin menimbulkan sesuatu yang sangat menyakitkan.
perhatikan masing-masing baris pada kedua bait di puisi di atas.
Sedikit banyaknya mengandung makna yang sama, yang membedakannya adalah
pemilihan kata “debu” dan “tiada”.
Debu dapat dilihat namun akan hilang jika disentuh atau dengan kata
lain kita masih bisa melihatnya tapi tidak bisa untuk hidup bersamanya. Dan
pemilihan kata “tiada” mengandung makna hilang. Dengan kata lain, kita harus
rela kehingan jika kita mengunggkapkan cinta kepada orang yang dimaksut.
SAJAK TAFSIR
Kau bilang aku burung?
Jangan sekali-kali berhianat
Kepada sungai, ladang dan batu.
Aku selembar daun terakhir
Yang mencoba bertahan di ranting
Yang membenci angin.
Aku tidak suka membayangkan
Keindahan kelebat diriku
Yang memipihkan tanah,
Tidak mempercayai janji api
Yang akan menerjemahkanku
Ke dalam bahasa abu
Sebagai daun terakhir
Agar suara angin yang meninabobokan
Ranting itu padam.
Tolong tafsirkan aku sebagai hasrat
Untuk bisa lebih lama bersamamu.
Tolong ciptakan makna bagiku,
Apa saja – aku selembar daun terakhir
Yang ingin menyaksikanmu bahagia
Ketika sore tiba.
Puisi berjudul Sajak Tafsir ini
membuat saya terdiam ketika pertama kali membacanya, puisi ini mengandung
makna, sepasang kekasih yang berusaha saling meyakinkan agar bisa terus saling
mencintai dan menjaga hati.
Puisi ini memiliki dua objek yang
menggabarkan kedua pasangan yang berusaha saling meyakinkan itu, sang burung
dan daun terakhir adalah sepasang kekasih yang digambarkan dalam puisi ini,
mereka berusaha saling meyakinkan satu sama lain agar tetap saling menjaga
hati.
SAJAK KECIL TENTANG CINTA
Mencintai angin harus menjadi siut...
Mencintai air harus menjadi ricik...
Mencintai gunung harus menjadi terjal...
Mencintai api harus menjadi jilat...
Mencintai cakrawala harus menebas jarak...
Mencintaimu harus menjadi aku...
Puisi ini adalah puisi garis keras. Bagaiman tidak, pemilihan
kata-kata dalam puisi ini adalah kata yang bersifat mutlak dan diakhri dengan
kalimat “mencintaimu harus menjadi aku” yang seolah menjadi penegasan bahwa
tidak ada yang bisa mencintaimu selain aku.
YANG FANA
ADALAH WAKTU
Yang fana adalah waktu
Kita abadi
Memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
Sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa
Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?
Tanyamu.
Kita abadi
Puisi yang benar romantis. Puisi berjudul Yang Fana Adalah Waktu
ini mengisahkan tentang sepasang kekasih yang mengabadikan kisah cinta mereka. Mungkin
waktu memang tidak bisa diulangi dan akan lewat seiring berjalannya waktu tapi
cinta mereka abadi dan tak akan fana seperti sang waktu.
HATIKU SELEMBAR DAUN
Hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput
Nanti dulu, biarkan aku sejenak berbaring di sini
Ada yang masih ingin kupandang
Yang selama ini senantiasa luput
Sesaat adalah abadi
Sebelum kau sapu taman setiap pagi
Puisi ini mengisahkan seseorang yang ingin berlama-lama disisi atau
dihati seorang yang sangat dicintainya. Ia ingin memandang seorang yang
dicintainya itu. Walaupun cepat atau lambat ia atau sang pujaan hati tidak lagi
bisa bertemu.
PADA SUATU HARI NANTI
Pada suatu hari nanti
Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau tak akan kurelakan sendiri
Pada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar lagi
Tapi di antara larik-larik senja ini
Kau akan tetap kusiasati
Pada suatu hari nanti
Impianku pun tak dikenal lagi
Namun di sela-sela huruf sajak ini
Kau tak akan letih-letihnya kucari
Benar-benar puisi yang sangat
romantis, puisi ini mengisahkan tentang seseorang yang apabila nanti ia telah
tiada, ia akan selalu menjaga sang pujaan hati. Selama puisi ini masih ada dan
bibaca maka ia akan selalu ada untuk sang pujaan hati.
HUJAN BULAN JUNI
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapuskan jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu dijalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu
Puisi ini mengisahkan tentang air
mata dan kesedihan. Bulan Juni adalah bulan yang biasanya jarang turun hujan,
tapi di puisi ini SDD menegaskan tidak ada yang lebih tabah, bijak, dan arif
dari hujan di bulan juni, hujan berarti air mata, yang keluar akibat menahan
rindu dan tidak mampu mengungkapkan isi hatinya sehingga cinta yang rasa
dipendam di dalam hati.
AKULAH SI TELAGA
Akulah si telaga
Berlayarlah di atasnya
Berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil
Yang menyerakkan bunga-bunga pantai
Berlayarlah sambil memandang harunya cahaya
Sesampai di seberang sana
Tinggalkan begitu saja perahu
Biar aku yang menjaganya
Mengisahkan tentang seseorang yang
begitu mencinta, ia bahagia ketika melihat sang pujaan tersenyum bersamanya dan
sampai sang pujaan meninggalkannya ia tetap menjaga cintanya.
Tentu kalian memiliki pandangan
masing-masing tentang makna yang terkandung di dalam sebuah puisi. Puisi memang
menggunakan bahasa yang memungkinkan lahirnya ribuan makna. Oleh karena itulah,
berbeda anggapan dalam menafsirkan puisi adalah hal yang sangat wajar.
Nikmatilah puisi senikmat yang
kalian bisa, maka kalian akan bisa menafsirkan makna yang tersirat.
Diatas adalah beberpa puisi romantis
karya Sapardi Djoko Damono, dengan pilihan kata yang sederhana dan dengan objek
yang ada dikehidupan sehari-hari, menjadikan puisi-puisi karyanya seolah hidup
dan menghanyutkan pembacanya kedalam romansa sebuah puisi.
Selamat menikmati puisi
Terima kasih
0 Response to "KUMPULAN PUISI ROMANTIS KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO"
Posting Komentar