Kata sintaksis berasal dari kata Yunani (sun = ‘dengan’ + tattein ‘menempatkan’. Jadi kata sintaksis secara etimologis
berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Sintaksis adalah tata bahasa yang membahas hubungan
antarkata dalam tuturan. Sama halnya
dengan morfologi, akan tetapi morfologi menyangkut struktur gramatikal di dalam
kata.Unsur bahasa yang termasuk di dalam sintaksis adalah frase, kalusa,dan
kalimat. Tuturan dalam hal ini menyangkut apa yang dituturkan orang dalam
bentuk kalimat.
Ramlan (1981:1) mengatakan: “Sintaksis ialah bagian atau cabang dari ilmu
bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.
1. Kata
BACA JUGA : Pengertian Fonologi
2. Frase
Frase lazim didefinisikan sebagai
satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif, atau
lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi satah satu fungsi sintaksis di
dalam kalimat.
Frase tidak memiliki makna baru, melainkan makna sintaktik atau makna
gramatikal bedanya dengan kata majemuk yaitu kata majemuk sebagai komposisi
yang memiliki makna baru atau memiliki satu makna.
3. Klausa
Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtunan kata-kata berkonstruksi
predikatif. Artinya, di dalam konstruksi itu ada komponen, berupa kata atau
frase, yang berfungsi sebagai predikat; dan yang lain berfungsi sebagai subjek,
sebagai objek, dan sebagai keterangan.Badudu (1976 : 10) mengatakan bahwa
klausa adalah “sebuah kalimat yang merupakan bagian daripada kalimat yang lebih
besar.”
Sebuah konstruksi disebut kalimat kalau kepada konstruksi itu diberikan
intonasi final atau intonasi kalimat. Jadi, konstruksi nenek mandi baru dapat
disebut kalimat kalau kepadanya diberi intonasi final kalau belum maka masih
berstatus klausa.Tempat klausa adalah di dalam kalimat.
4.Wacana
wacana adalah rentetan kalimat yang saling berkaitan dan menghubungkan proposisi yang satu dengan yang lainnya di dalam kesatuan makna, antarbagian di dalam suatu bangun bahasa. Wacana merupakan satuan bahasa terlengkap dan utuh, karena setiap bagian wacana berhubungan secara padu. Dalam tatanan bahasa wacana menempati hierarki teratas karena merupakan satuan gramatikal tertinggi dan terbesar. Wacana dapat berupa kata, kalimat, paragraf, atau karangan utuh tang lebih panjang seperti buku dan artikel. Kata yang digunakan dalam sebuah wacana harus berpotensi menjadi sebuah kaliamat.
5. Kalimat
kalimat adalah satuan bahasa yang berupa rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat merupakan satuan satuan bahasa yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik secara lisan maupun tulisan. Dalam bentuk lisan kalimat diucapkan dengan suara naik, turun, keras, dan lembut. disela jeda dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital, untuk kalimat yang menyatakan berita atau yang bersifat informatif diakhiri dengan tanda titik (.), untuk kalimat yang menyatakan pertanyaan diakhiri dengan tanda tanya (?), dan kalimat yang menyatakan perintah diakhiri dengan tanda seru (!).
Kalimat dalam ragam resmi setidaknya harus memiliki sebuah subjek (S) dan predikat (P). Jika tidak memiliki kedua unsur tersebut tidak bisa dikatakan sebagai sebuah kalimat, melainkan hanya sebuah frasa.
Terima kasih
0 Response to "PENGERTIAN SINTAKSIS"
Posting Komentar