PUISI-PUISI DI FILM ADA APA DENGAN CINTA 2

Salah satu film di Indonesia yang sangat erat hubungannya dengan dunia sastra adalah film Ada Apa Dengan Cinta (AADC). Baik AADC maupun AADC 2 sama-sama sarat dengan kata-kata puitis dan terdapat puisi-puisi di dalamnya.


April 2016 lalu film AADC 2 resmi dirilis. Film ini sukses meraih 3.6 juta penonton, film ini juga sukses meningkatkan kunjungan wisatawan ke Yogyakarta yang menjadi latar cerita pada film ini.

Tapi, hal yang paling menarik perhatian saya pada film ini adalah puisi-puisi yang dibacakan Rangga untuk Cinta. Dan membuat saya mencari tahu siapakah pengarang puisi-puisi di film AADC 2 tersebut?
Beliau adalah M. Aan Mansyur. Pria yang lahir di kabupaten Bone pada tanggal 14 Januari 1982 ini memang dikenal sebagai penulis artikel, puisi, dan cerpen di berbagai media. 


Berikut puisi-puisi karya Aan Mansyur yang ada di film AADC 2:


Tidak Ada New York Hari Ini

Tidak ada New York hari ini 
Tidak ada New York kemarin 
Aku sendiri dan tidak berada di sini 
semua orang adalah orang lain 
Bahasa ibu adalah kamar tidurku
Kupeluk tubuh sendiri 

Dan cinta, kau tak ingin aku 
Mematikan mata lampu 
Jendela terbuka 
Dan masa lampau memasukiku sebagai angin 
Meriang, meriang, aku meriang 
Kau yang panas di kening, kau yang dingin dikenang

"Puisi ini dibacakan Rangga pada awal film. Dengan pembawaan Rangga yang tenang ditambah dengan suaranya yang berkarisma, membuat puisi ini menjadi pembuka film yang manis."

Batas

Semua perihal diciptakan sebagai batas 
Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain
Hari ini membelah membatasi besok dan kemarin
Besok batas hari ini dan lusa
Jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota
Bilik penjara, dan kantor walikota,
Juga rumahku, dan seluruh tempat dimana pernah ada kita

Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta 
Resah di dadaku dan rahasia yang menanti di jantung puisi dipisahkan kata 
Begitu pula rindu 
Antar pulau dan seorang petualang yang gila
Seperti penjahat dan kebaikan dihalang ruang dan undang-undang 

Seorang ayah membelah anak dan ibunya dan sebaliknya
Persis segelas kopi tanpa gula pejamkan mimpi dari tidur 

Apa kabar hari ini?
Lihat tanda tanya itu
Jurang antara kebodohan dan keinginanku
Memilikimu sekali lagi 




"Puisi di atas adalah permintaan maaf Rangga kepada Cinta"



Frase

Kadang-kadang ku pikir, 
lebih mudah mencintai semua orang 
Dari pada melupakan satu orang
Jika ada seorang terlanjur menyentuh inti jantungmu 
Mereka yang datang kemudian
hanya akan menemukan kemungkinan-kemungkinan.


"Film yang benar-benar luar biasa, diawali dengan puisi dan diakhiri dengan puisi pula. Puisi berjudul frase inipun menjadi puisi penutup film yang mampu meninggalkan kesan bagi penonton"

2 Responses to "PUISI-PUISI DI FILM ADA APA DENGAN CINTA 2 "

Unknown mengatakan...

kngen mau nnton film ini

Yudha Islami Sulistya mengatakan...

puisi lumayan bagus, tapi, tak sebagus AADC pertama.